KEGIATAN PEMBELAJARAN
KD. 3.2. MENGANALISIS PENENTUAN KOMODITAS TANAMAN PERKEBUNAN
POTENSI WILAYAH ( GEOGRAFI ) INDONESIA
A. Uraian Materi
1. Potensi Daerah
Indonesia merupakan wilayah yang memilik kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Sehingga menjadikan Indonesia dikenal sebagai Negara agraris. Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya alam dengan segala flora, fauna, dan potensi hodrografis dan deposit sumber alamnya yang melimpah. Indonesia terletak di garis khatulistiwa dan merupakan salah satu Negara yang berada di wilayah tropis, oleh sebab itulah Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat baikdengan didukung melimpahnya sumber daya alam dan kondisi lingkungan Indonesia yang mendukung pertanian tropika. Lahan yang subur juga merupakan modal yang sangat potensial untuk menjadikan pertanian Indonesia sebagai sumber penghasilan masyarakatnya dan juga penopang perekonomian bangsa.
Data dari kajian akademis yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian tahun 2015 memperlihatkan bahwa total luas daratan Indonesia adalah sebesar kurang lebih 192 juta hektar, terbagi atas 123 juta hektar ( 64,5 persen) merupakan kawasan budidaya dan 64 juta hektar sisanya (35,4 persen) merupakan kawasan lindung.
Dari total luas kawasan budidaya, yang berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta hektar, meliputi lahan basah seluas 25,6 juta hektar, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta hektar dan lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta hektar. Sampai saat ini dari areal yang berpotensi untuk pertanian tersebut yang sudah dibudidayakan menjadi areal pertanian sebesar 47 juta hektar, sehingga masih tersisa 54 juta hektar yang berpotensi untuk perluasan areal pertanian.
2. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan, peternakan, perkebunan serta pertambangan dan energi. Indonesia terletak di garis khatulistiwa dan merupakan salah satu Negara yang berada di wilayah tropis, oleh sebab itulah Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat baikdengan didukung melimpahnya sumber daya alam dan kondisi lingkungan Indonesia yang mendukung pertanian tropika. Lahan yang subur juga merupakan modal yang sangat potensial untuk menjadikan pertanian Indonesia sebagai sumber penghasilan masyarakatnya dan juga penopang perekonomian bangsa.
Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam termasuk plasma nutfah yang melimpah (mega biodiversity). Bioderversity darat Indonesia merupakan terbesar kedua di dunia setelah Brasil, sedangkan bila termasuk biodiversity laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia.
Keanekaragam hayati yang didukung dengan sebaran kondisi geografis berupa dataran rendah dan tinggi; limpahan sinar matahari; dan intensitas curah hujan yang hampir merata sepanjang tahun di sebagian wilayah; serta keanekaragaman jenis tanah memungkinkan dibudidayakannya aneka jenis tanaman dan teernak asli daerah tropis; serta komoditas introduksi dari daerah sub tropis secara merata sepanjang tahun di Indonesia.
Sebagai Negara agraris, pertanian menjadi mata pencarian terpenting bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Luas lahan pertanian lebih kurang 82,71% dari seluruh luas lahan. Lahan tersebut sebagian besar digunakan untuk areal persawahan. Penyebaran produksi pada masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sehubungan dengan tingginya produktivitas dan luas panen dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Produksi pertanian lainnya adalah jagung, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai. Produksi hortikultura jenis sayur mayor meliputi bawang merah besar, bawang daun, kentang, kubis, dan wortel. Sedangkan produksi hortikultura jenis buah-buahan meliputi mangga, durian, jeruk, pisang, salak dan papaya.
Berdasarkan usia tanaman, perkebunan d Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yatu tanaman semusim (tebu, tembakau, kapas, jarak, rosella, sereh wangi, nilam dan rami) dan tanaman tahunan (karet, kopi, kakao, kelapa sawit, cengkeh, pala, kemiri, kayu manis, panili, pinang, asam jawa, nipah, kelapa dalam, lada, aren dan sagu). Sebagian besar budidaya perkebunan berupa tanaman tahunan.
Populasi peternakan di Indonesia terdiri atas populasi ternak besar seperti sapi, sapi perah, kerbau, kuda. Popupasi ternak kecil meliputi kambing, domba, dan babi. Semenatara populasi ternak unggas terdiri dari ayam kampong, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, dan itik. Diantara hasil ternak yang saat ini memiliki prospek ekspor adalah kulit olahan (disamak).
Berdasarkan fungsinya, hutan Indonesi dibagi menjadi empat jenis, yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan suakan alam, dan hutan wisata. Produksi kehutanan berupa kayu hutan, baik kayu bulat, kayu gergajian maupun kayu lapis. Dari hasil hutan tersebut, yang saat ini menjadi produk andalan Indonesia untuk kegiatan ekspor adalah kayu lapis.
Fakta fisik bahwa dua pertiga wilayah Indonesia berupa laut, maka sumber daya alam di laut memiliki portensi yang sangat besar. Selain itu mengandung minyak, gas, mineral dan energy laut non-konvensional, serta harta karun yang sudah mulai digali meskipun masih terbatas, laut juga mengahasilkan ikan yang potensial lestarinya diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun. Saat ini yang baru dimanfaatkan sekitar 70%. Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan dikelompokkan dalam lima industry kelautan, yaitu industry perikanan, industry mineral dan energy laut, industry maritim, termasuk galangan kapal, industry pelayaran(transportasi laut) dan industry pariwisata (wisata bahari dan kawasan konservasi). Saat ini yang menjadi andalan Indonesia adalah ekspor perikanan Indonesia adalah udang dan tuna.
Pertambangan dan energy diharapkan menjadi primodona sumber penerimaan devisa, khususnya dari pendapatan ekspor minyak dan gas. Dua komoditi tambang tersebut kuantitasnya sangat mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia, sehingga sering digunakan sebagai asumsi dasar dalam perencanaan APBN. Energy listrik sebagian besar masih diproduksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sedangkan sisanya oleh perusahaan-perusahaan yang dikelola Pemerintah Daerah, koperasi, atau perusahaan swasta lainnya. Pemerintah juga menggali sumber-sumber energy alternative untuk mengurangi ketergantungan kepada BBM. Sumber energy alternative yang dimiliki dalam jumlah besar adalah gas, batubara, Tenaga hidro, panas bumi, dan tenaga surya. Energy alternative yang saat ini sedang digarap pemerintah adalah energy berbasis nabati dan biofuel dengan bahan dasar tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, singkong dan jarak.
Apabila dilihat dari potensi-potensi yang ada seharusnys Indonesia sangat mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia sendiri dan bahkan juga mampu mengekspor ke Negara lain sehingga dapat membuat Negara kita lebih maju jika dimanfaatkan dengan baik. Namun sayangnya sector pertanian masih kurang mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain yang tidak menguntungkan bagi sector ini. Banyak program pembangunan pertanian yang tidak terarah, banyaknya alih fungsi lahan menjadi lahan pemukiman, pertokoan, perindustrian, jalan tol atau fasilitas-fasilitas lainnya yang mengakibatkan semakin sempitnya lahan untuk usahatani.
B. Test Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Apa saja potensi yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai Negara Agraris ?.
2. Jelaskan mengapa Indonesia disebut sebagai Negara Agraris !
2. Jelaskan mengapa pertanian Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan sendiri !.
C. Lembar Kerja
LEMBAR KERJA SISWA
Judul : Identifikasi potensi daerah
Tujuan : Siswa dapat mengetahui potensi daerah
Alat : Alat tulis
Bahan : Data potensi daerah/wilayah
Langkah Kerja :
1). Siapkan alat dan bahan
2). Cari data potensi daerah (Komoditas perkebunan) yang ada disekitar tempat
tinggalmu
3). Catat hasil pencarian
4). Kumpulkan hasil kerja pada guru
Komentar
Posting Komentar