RINGKASAN MATERI TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
Kegiatan budidaya tanaman terdiri :
- persiapan lahan
- pembibitan
- penanaman
- pemeliharaan
- panen
Persiapan lahan
Jenis jenis lahan :
- lahan kering
- lahan rawa/pasang surut
- lahan mikro
Pembukaan lahan dapat dilakukan dengan cara :
- manual : tenaga manusia
- mekanisasi : tenaga mesin
- kombinasi
2 tahap utama dalam penyiapan lahan :
- pembersihan lahan
- pengelolaan pasca pembukaan lahan
Lahan kering
Pada lahan alang-alang, pembersihan lahan dengan menggunakan herbisida : hemat waktu dan tenaga kerja.Dilakukan satu tahun sebelum tanam dengan cara disemprot bahan kimia (sistemik) dengan konsentrasi 0,12 %.
Pembersihan lahan yang berasal dari areal hutan adalah :
- tebas semak untuk pembuatan rintisan
- tebang
- pembakaran untuk membersihkan sisa tanaman
Slash and burn : zero burning
Lahan gambut
Masalah pada tanah gambut adalah muka air tanah tinggi sehingga perlu pengelolaan air secara khusus.Pengeringan lahan yang terlalu intensif mengakibatkan tanah gambut kering dan mengkerut tidak dapat balik (mudah terbakar dan sulit menyerap air).Gambut yang mentah (fibrik) harus berada dibawah permukaan air karena mudah mengkerut, sehingga secara umum, permukaan air tanah harus diperhatikan pada kedalaman 70-75 cm.Hal yang paling mendasar dalam pembukaan lahan gambut adalah membuat sistem drainase yang baik.
Lahan pasang surut
Pembuatan kanal/parit/saluran drainase (mengatur tata air).Tebas dan bersihkan saat air surut.Pengelolaan atau penggemburan tanah istirahatkan lahan selama 2-3 minggu penanaman.
Lahan rawa/lebak
Tidak ada pengelolaan tanah.Lahan dibersihkan dari tumbuhan air, kemudian sisa tumbuhan dibenamkan dalam tanah atau ditumpuk di pematang.Lahan dibiarkan selama 1-2 bulan.Penanaman (padi sawah).
Pengelolaan pasca pembukaan lahan
Tujuannya adalah mempertahankan kemampuan tanah agar dapat digunakan untuk pertanian secara berkelanjutan.
Hal yang harus diperhatikan adalah konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah adalah menyesuaikan penggunaan tanah dengan kemampuan tanah dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.
Konservasi air adalah penggunaan air yang jatuh ke lahan pertanain sebaik mungkin, dan pengaturan waktu aliran sehingga tidak terjadi banjir pada saat hujan dan kekeringan pada saat kemarau.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi erosi ini adalah :
- menutup tanah dengan vegetasi agar terlindung dari daya perusak butir-butir air hujan.
- memperbaiki dan menjaga keadaan tanah agar resisten terhadap penghancuran agregat
- mengatur aliran permukaan agar mengalir dengan kecepatan yang tidak merusak dan memperbesar jumlah air yang terinfiltrasi ke dalam tanah.
Pembibitan
Tujuan pembibitan : memberikan pengaruh lingkungan yang lebih baik selama awal pertumbuhan bibit.
Keuntungan melakukan pembibitan :
- pemeliharaan lebih mudah
- tanah terpilih kesuburannya
- tidak tergantung musim
- waktu tanam dipercepat
- seleksi bibit lebih teliti
- tersedia bibit untuk penyulaman
Kerugian melakukan pembibitan :
- biaya dan tenaga kerja tambahan
- terjadi kerusakan akar pada saat pemindahan kelapangan
- stagnasi
Hal yang harus diperhatikan dalam membuat pembibitan :
- waktu
- jumlah bibit
- lokasi
Persiapan benih
Pemilihan benih :
- genetik :unggul
- fisik : kemurnian lebih dari sama dengan 95 %, bebas kotoran kurang dari sama dengan 2 %, seragam ukurannya
- fisiologis : daya kecambah (kecepatan dalam berkecambah tinggi)
Macam-macam perlakuan benih :
- skarifikasi dan stratifikasi
- penggunaan pestisida : desinfeksi dan proteksi
- inokulasi rhizobium (upaya menyediakan ras Rhizobium yang cocok dengan tanaman yang diusahakan)
Penanaman
Penanaman dilapangan dapat dilakukan dengan 2 cara :
- langsung menanam benih dilapangan
- menanam bibit dilapangan
Faktor penting yang harus diperhatikan jika menanam benih dilapangan :
- kedalaman tanam
- tipe perkecambahan, ukuran benih, kandungan O2 dan CO2 dalam tanah
- kerapatan tanam (jarak tanam)
Jika penanaman di lapangan menggunakan bibit, maka bibit dapat dipindahkan dengan cara :
- putaran
- cabutan
- stump
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan terdiri dari :
1.Penyulaman
- dilakukan pada benih atau bibit yang tidak tumbuh
- tujuannya agar tidak mengurangi hasil per satuan luas
- batas waktu dapat dilakukan penyulaman tergantung jenis tanaman
2.Penyiraman
- sangat diperlukan tanaman terutama untuk tanaman pangan atau palawija, sayuran dan tanaman semusim
- untuk tanaman perkebunan, kebutuhan akar air sepenuhnya tergantung pada alam/hujan
3.Pemberian naungan
- beberapa tanaman tertentu membutuhkan naungan karena tidak tahan terhadap intensitas cahaya matahari yang tinggi.
- naungan terdiri dari : buatan dan naungan alami (pohon pelindung)
4.Pemberian lanjaran
- beberapa tanaman perlu lanjaran untuk menopang tubuhnya
- lanjaran dapat berupa tiang atau pohon hidup
5.Pembubunan
- tujuannya untuk memperbaiki aerasi dan drainase disekitar perakaran
- dengan pembumbunan akar adventif yang ada pada pangkal batang dapat melakukan penyerapan
6.Pemangkasan
Tujuan dari pemangkasan :
- agar sirkulasi udara baik untuk penyerbukan
- distribusi fotosintat efisien
- mengurangi kelembaban (HPT)
- tidak menghalangi pembesaran buah
- memudahkan panen
7.Pemupukan
- pupuk organik
- pupuk an organik
- pupuk butiran
- pupuk cair
- pupuk perakaran
- pupuk daun
Pemupukan harus memenuhi kaidah 4T (4 tepat) :
- tepat jenis
- tepat cara
- tepat dosis
- tepat waktu
8.Pengendalian hama penyakit
- fisik : mekanis
- kimia
- hayati
- pola tanam
- terpadu
Panen
Kegiatan akhir dari budidaya tanaman.
Waktu panen tergantung dari jenis tanaman dan bagian tanaman (akar, batang, daun, bunga dan buah) yang kan dipanen.
Harus memenuhi kriteria panen.
Hasil panen dikatakan baik apabila mutu (kualitas) dan jumlah (kuantitas) tinggi
Komentar
Posting Komentar